Di masa kini, terutama sejak tahun 2005, komputer bekerja dengan berbagai teknologi yang sangat canggih. Berbagai jenis PC maupun laptop (bahkan telpon pintar alias smartphone) yang memiliki kemampuan melebihi penampilannya pun bermunculan, dengan contoh laptop yang (nyaris) dapat menggantikan PC secara sepenuhnya berkat periferal berspesifikasi tinggi yang ditanamkan ke dalamnya maupun smartphone yang menggabungkan berbagai peranti ke dalam satu peralatan secara ringkas tetapi berkemampuan sama halnya seperti peranti yang digabungkan tersebut.
Smartphone berbasis Android yang kini ramai dibicarakan maupun banyak dijual di pasaran merupakan salah satu hasil penggabungan antara permintaan smartphone yang berkemampuan tinggi dengan OS yang dapat dikembangkan oleh siapapun yang ingin berkontribusi dalam pengembangan teknologi tanpa harus terbebani dengan biaya mahal untuk menciptakan software pendukung bagi OS tersebut. Adapun kemunculan tablet phone yang seringkali disebut juga sebagai "E-sabak" (karena dikonotasikan dengan bentuknya yang seperti batu sabak untuk media tulisan yang jamak ditemui pada zaman dahulu) juga setali tiga uang dengan smartphone berspesifikasi tinggi tersebut, dimana bentuknya yang cukup ringkas dapat dibawa kemana-mana (walaupun tidak seringkas smartphone) tetapi juga dapat menjalankan aplikasi yang platformnya sama dengan smartphone.
OS Android (dikembangkan oleh Google dan Open Handset Alliance alias OHA) yang kini dipakai di mayoritas smartphone serta E-sabak di seluruh dunia dikembangkan sejak 2003 dan versi pertama dirilis tahun 2007, dengan ponsel HTC Dream merupakan smartphone pertama yang menggunakan Android sebagai OS built-in di dalamnya. Sejak awal dirilis pada 5 November 2007 (yang populer disebut sebagai "Ulang Tahun Android"), Android telah menuai banyak perhatian dari pakar telekomunikasi, praktisi IT maupun konsumen, karena berbagai fitur yang dimasukkan ke dalam Android sendiri terbilang cukup unik, seperti prinsip kunci otomatis yang cukup menggesekkan jari tangan ke layar sentuh (karena perangkat berbasis Android sendiri ditujukan untuk menggunakan layar sentuh sebagai antarmuka utama pengguna) atau keyboard QWERTY digital (yang digabungkan dengan layar sentuh) yang dapat menyamai prinsip keyboard komputer atau keyboard laptop. Bahkan, Android pun didesain untuk memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi dalam operasionalnya.
Namun pada dasarnya, Android dikembangkan berdasarkan Linux yang bersifat open-source, sehingga beberapa komponen inti OS ini memiliki kemiripan dengan yang ada di Linux, seperti kernel, dukungan scripting, dan lainnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa sistem Android adalah seperti "reinkarnasi" dari Linux karena banyak
Namun, Android pun bukannya tanpa masalah dalam pengembangannya. Beberapa jenis smartphone seringkali tidak bisa mendukung jenis OS Android yang terbaru, sehingga produsen harus membuat versi yang spesifikasinya lebih tinggi agar dapat mendukung OS Android versi terbaru (saat ini versinya adalah 4.3 Jellybean API 18). Walaupun sering terjadi hal seperti itu, namun hal tersebut tidak menghalangi kreativitas para pengembang aplikasi untuk membuat aplikasi-aplikasi berbasis Android yang lebih ramah kepada penggunanya, ataupun yang bersesuaian dengan semua versi Android yang ada di pasaran.
Kini di tahun 2013, banyak smartphone Android yang ditawarkan di pasaran, dimana merek paling populer yang saat ini sering dibicarakan maupun dicari oleh para pengguna adalah Samsung dengan seri Galaxy, baik itu Galaxy SIII Mini (seperti yang digunakan oleh penulis) maupun Galaxy Nexus. Namun banyak pula produsen smartphone lain yang ikut memproduksi smartphone Android, seperti Cross, HTC, dan lainnya, dimana mereka ikut meramaikan pasar smartphone Android yang semakin ketat karena kemunculan berbagai produk baru yang semakin beragam tipenya maupun spesifikasinya.
Sumber gambar: wikimedia.org
Sumber gambar: wikimedia.org
Sumber gambar: reviews.cnet.com
No comments:
Post a Comment